BEM Unsri Gelar Forum Diskusi Pemberdayaan Perempuan, Perjuangankan Kesetaraan Gender 

Breaking News, Politik1112 Dilihat

Palembang, Poskita.id — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya menggelar Forum diskusi pemberdayaan perempuan mengupas rancangan Perpres Grand Desain dan Konferensi Cedaw tentang Perlindungan Hak Politik Perempuan di UPT Bahasa Unsri Palembang Rabu (23/10/2024).

Aktivis perempuan kota Palembang Eva Yuliana S Pdi M Pd mengatakan berbicara tentang politik dalam kajian strategis ilmiah perempuan di memang dalam aturan Undang-Undang Internasional sudah mulai baik secara umum.
Tetapi secara aplikasi atau prakteknya disemua negara didunia khususnya Indonesia masih belum maksimal.

Keterwakilan perempuan di politik belum memenuhi kuota sebesar 30 persen dari jumlah laki-laki,”kata Eva dihadapan peserta forum diskusi yang mayoritas mahasiswa dan mahasiswi FISIP Unsri.

Menurut Eva, untuk mewujudkan perempuan bisa setera dengan laki-laki khususnya dibidang politik diperlukan partisipasi ataupun dukungan yang besar dari perempuan itu sendiri.

Masih dikatakan Eva untuk memperjuangkan hak politik perempuan dengan sama sama mendorong perempuan kalau dia memiliki potensi untuk maju kalau dia punya kapasitas maju di legislatif ya di legislatif maupun eksekutif namun harus menyesuaikan dengan kualitas yang di miliki.

Dalam pembangunan strategis nasional
strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam aspek kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki untuk memberdayakan perempuan dan laki-laki mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dari seluruh kebijakan, program, kegiatan di berbagai bidang kehidupan pembangunan nasional dan daerah. Inpres No. 9 Tahun 2000, dan Peraturan Presiden tentang RPJMN 2020-2024.

Senada yang di sampaikan oleh Ferdiansyah Rivai S.I.P M.A Sekjur & Akademisi Fisip UNSRI
Keterlibatan perempuan di Indonesia cukup signifikan dan cukup baik dimana pada tahun 2024 Sudah mencapai 24% partisipatif perempuan dalam pemilihan legislatif, walau belum menyentuh 30% partisipatif
Peran perempuan cukup siginifikan dalam politik dan baik dalam keterlibatan politik perempuan di Indonesia.

Berlandaskan hal tersebut keterlibatan perempuan sangat di butuhkan baik dalam pendidikan maupun bidang politik.

Sementara itu, Virgil Muhammad Sira Wakil Kepala Departemen Kastrat Universitas Sriwijaya mengatakan Forum diskusi pemberdayaan perempuan untuk memberikan edukasi dan kesadaran kepada mahasiswa terkait kesetaraan perempuan dengan laki-laki.

“Diskusi ini kami lakukan karena zaman sekarang masih banyak diskriminasi terhadap perempuan sehingga semua orang harus meningkatkan kesadaran, tentang pentingnya menjaga perempuan agar tidak terjadinya diskriminasi,”kata Virgil.

Tujuan lain dari diskusi ini agar semua mahasiswa bisa lebih peduli lagi terhadap perempuan agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap perempuan.

“Hal itu bisa membuktikan bahwa emansipasi perempuan merupakan bukti nyata”.

Dalam acara kali ini, ia menekankan kepada para peserta agar bisa menghargai dan lebih menjaga perempuan.

“Ketika terjadi diskriminasi terhadap perempuan, kita bisa menyikapinya dengan benar agar kedepan lebih baik lagi, dan ada kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki,” jelasnya.(pfz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *