MUBA, Poskita.id — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) minta penindakan hukum atas pelaku dari penyebab terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) di Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
“Bahwa kebakaran (Karhutlah) disini (Kabupaten Muba) disebakan oleh manusia. Nah coba dicari, mungkin selama ini belum diberikan tindakan hukum sekali-sekali diberikan tindakan huku agar menjadi efek jerah kepada yang lainnya, sehingga tahun depan Sumsel tidak menjadi teratas dalam Karhutlahnya, mudah-mudahan menjadi yang terendah dari enam Provinsi yang menjadi prioritas,” ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Mayjen TNI Lukmansyah M.Tr (Han), Selasa (1/10/2024).
Di dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Muba ini, Ia juga melakukan pengecekan dan peninjauan untuk operasi Karhutlah. Karena Sumatera Selatan merupakan Provinsi yang menjadi prioritas.
“Saya tadi sudah berpesan kepada pak Pj Bupati Muba, Forkompinda beserta jajarannya. Agar terus melaksanakan operasi Karhutlah ini. Untuk meminimalisir resiko-resiko yang sudah ada. Karena melakukan pencegahan lebih baik dari pada mengatasi kebakaran. Kemudian jangan sampai terlambat, jangan sampai lengah sehingga jika terjadinya kebakaran harus langsung bertindak. Beberapa dukungan peralatan penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan. Kita harapkan dapat memaksimalkan penanganan Karhutlah nya. Karena apapun yang di minta oleh aparat yang yang bertugas di Muba, apabila memungkinkan tentunya akan kita dukung,” ungkapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Muba H Sandi Fahlepi menuturkan, ucapan terima kepada Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana beserta jajarannya yang sudah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Musi Banyuasin.
“Terima kasih pak Deputi, Pemkab Muba mendapatkan sebanyak 16 dukungan peralatan penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan tahun 2024. Tentunya semua bentuk dukungan dari peralatan ini akan kami maksimalkan untuk melakukan pencegahan dan penanganan Karhutlah di Kabupaten Muba,” ungkapnya.
Sandi Fahlepi juga mengatakan, sebelumnya Pemkab Muba juga sudah menyiapkan berbagai peralatan dan para personil. Posko siaga juga sudah ditempatkan di setiap kecamatan yang sering terjadi karhutlah karena wilayahnya sangat rawan akan kebakaran hutan.
“Ini sebagai salah satu upaya yang terus kita lakukan untuk penanganan Karhutlah. Kita tahu bahwasanya Karhutlah menjadi masalah yang harus kita atasi bersama. Untuk itu, kami akan selalu sigap jika terjadi bencana. Gerak cepat membagi tugas dengan melibatkan semua pihak terkait dan stakeholder,” kata Pj Bupati Muba.
Pada kesempatan yang sama, Dandim 0401 Muba Letkol Inf Erry Dwianto SPsi MHan, selaku Komandan Operasi Satgas Siaga Darurat Bencana dalam paparannya menyampaikan, rekap titik hotspot di kabupaten Muba update di tanggal 30 September 2024 sebanyak 870 titik. Tingkat kepercayaan tinggi (80 % – 100%) ada di 9 titik. Tingkat kepercayaan medium (30% – 79%) ada di 834 titik. Tingkat kepercayaan rendah (1 % – 29%) ada di 27 titik.
“Titik hotspot ini berdasarkan uap panas pembuangan gas, sumur bor Ilegal drilling, cerobong asap, dan panas hamparan terbuka. Berdasarkan garis besar tentunya ini bukan pure karena Karhutlah. Banyak masyarakat yang masih kurang peduli akan titik hotspot ini. untuk kedepannya kita akan terus berupaya memberikan banyak edukasi untuk masyarakat,” tandasnya.
Adapun 16 dukungan peralatan penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan tahun 2024 diantaranya, Pompa Suport 23 HP : 5 Set.
Pompa Apung 13 HP : 10 Set. Pompa Sedang 6 HP : 15 Set. Pompa Jinjing 2 HP : 30 Set.
Breeching Inlet 2,5″ : 5 Unit. breeching 1,5″ : 15 Unit. Selang Polyster 2,5″ : 325 Roll. Selang Polyster 1,5″ : 135 Roll.
Flexible Tank : 25 Unit.
Light Tower : 2 Unit.
Motor Pemadam : 5 Unit. Tenda Posko : 2 Unit. Velbed : 50 Unit.
Amcus : 2 Unit. Breathing Apparatus: 10 Unit. Apd Karhutla : 50 Set.