Dinas Pendidikan OKU Gelar Rakor Bersama Pemda: Strategi Penuntasan Anak Tidak Sekolah dan Peningkatan SPM Pendidikan

Baturaja, Poskita.id – Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar Rapat Koordinasi bersama pemerintah daerah terkait penuntasan Anak Tidak Sekolah (ATS), sebagai upaya peningkatan partisipasi pendidikan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan. Acara ini berlangsung di Grand Jati Ballroom, Bill Hotel Baturaja, pada Selasa (24/9), dan dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati OKU Muhammad Iqbal Alisyahbana, S.STP., MM, Kepala Dinas Pendidikan OKU Drs. H. Topan Indra Fauzi, MM, MPd, Sri Hartati SPd MM dari bidang kurikulum dan penilaian PAUD PNF, serta Serta OPD terkait, para operator TK dan KB, SD,SMP, SMA/SMK, PKBM dan Operator Desa dengan total sekitar 200 peserta, Operator kecamatan dan perwakilan operator  Desa dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten OKU.

Dalam sambutannya, Pj Bupati OKU Muhammad Iqbal Alisyahbana menjelaskan bahwa ada empat faktor utama yang berkontribusi pada meningkatnya jumlah ATS. Faktor-faktor tersebut meliputi keterbatasan akses dan layanan pendidikan, rendahnya mutu pendidikan, hambatan ekonomi dan kemiskinan, serta faktor sosial-budaya yang masih memandang rendah pentingnya pendidikan.

“Dengan adanya data ATS yang valid dan akurat, kita akan lebih mudah merumuskan kebijakan strategis untuk mempercepat penanganan ATS di Kabupaten OKU. Kolaborasi dan sinergi dari semua pemangku kepentingan sangat diperlukan, termasuk adanya kesamaan persepsi dalam menangani isu ATS ini,” tegas Iqbal.

Iqbal juga memberikan apresiasi atas terlaksananya rapat koordinasi tersebut dan berharap agar seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan serius. Dia juga mengimbau para narasumber untuk memberikan materi dan bimbingan yang dapat mempercepat penanganan ATS dan peningkatan capaian SPM Pendidikan di OKU.

Ketua Tim Kerja Regulasi dan Tata Kelola BMPM Sumsel, Nurmaliana ST, MSi, menyampaikan bahwa fokus utama layanan pendidikan dasar adalah anak usia sekolah yang belum bersekolah (ATS) dan peserta didik dari keluarga kurang mampu yang belum terlayani. Menurut data dari Pusdatin, jumlah ATS di Kabupaten OKU telah menurun sebanyak 264 anak dari Juni hingga sekarang, namun masih ada sekitar 5.260 anak yang masuk kategori ATS. Terdiri dari belum pernah bersekolah, Drop Out, dan Lulus Tidak Melanjutkan. Yang harus di verifikasi lagi oleh para operator skolah di masing – masing satuan pendidikan dan operator disdukcapil serta operator kecamatan dan desa SE kabupaten OKU.

“Penurunan jumlah ATS ini harus terus ditingkatkan melalui kerja sama semua pihak terkait, untuk mendorong partisipasi anak dalam pendidikan formal dan menurunkan angka ATS,” ujar Nurmaliana.

Kadisdik OKU, Drs. H. Topan Indra Fauzi, berharap kegiatan ini mampu mengurangi angka ATS di OKU. “Kita harus mengupayakan agar anak-anak usia sekolah di Kabupaten OKU melanjutkan pendidikan formal, sesuai dengan program pemerintah dalam mewujudkan generasi yang cerdas menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya. (mg8)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *