Baturaja, Postkita.id – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Selatan, menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling di OKU.
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 22 hingga 26 Desember 2024, bertempat di SMPN 1 OKU. Kadisdik OKU, Drs. H. Topan Indra Fauzi, MM, MPd, melalui Kasi PTK SD Sahri, SE, M.Pd didampingi Kasi PTK SMP Dr. Suci Cahyati S.Pd., M.Or menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa yang diadakan oleh Kemendikdasmen di Jakarta pada awal Desember 2024.
“Pada jenjang SD, tidak semua guru kelas memiliki latar belakang atau pelatihan di bidang bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, bimtek ini menjadi langkah strategi untuk memastikan anak-anak mendapatkan pembelajaran yang optimal sesuai dengan kebutuhan mereka. Guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga memastikan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik,” ujarnya.
Ia berharap hasil dari bimtek ini dapat diimplementasikan secara berkelanjutan di sekolah-sekolah lain.
“Kepada para peserta, manfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan ragu bertanya kepada narasumber jika ada yang kurang dipahami. Kedepannya kita berharap program ini dapat dilanjutkan, meskipun saat ini baru mencakup 25 guru SD dari Kecamatan Baturaja Timur dan barat,” pungkasnya.
Narasumber M. Suhadi, S.Psi., M.Pd, Guru SDN 72 OKU, yang didampingi Mardliyah, S.Pd, dari SD Muhammadiyah Sridadi OKU Timur, menjelaskan pentingnya pelatihan ini dalam penguatan pendidikan karakter anak dan peningkatan peran guru.
“Tujuan utama bimtek ini adalah membantu guru dalam mengatasi permasalahan anak, baik yang terkait dengan kekerasan fisik, mental, maupun latar belakang anak. Dengan pelatihan ini, peserta diharapkan dapat membagikan ilmunya kepada rekan-rekan guru lain, sehingga mampu mengatasi permasalahan anak secara menyeluruh,” jelasnya.
Peserta pelatihan juga dibekali berbagai materi penting terkait konseling konseling. “Dalam bimtek ini, kami membahas tentang esensi layanan bimbingan konseling hingga solusi penyelesaian masalah. Misalnya, dalam kasus anak yang dibully, guru diajarkan untuk memahami latar belakang masalah terlebih dahulu, lalu mencari solusi terbaik, termasuk melibatkan orang tua jika di perlukan,” ujarnya.(mg8)