Founder Bujang-Gadis Kesehatan Minta Menkes RI Evaluasi RSMH Palembang Akibat Insiden di IGD

PALEMBANG283 Dilihat

Palembang, Poskita.id – Founder Bujang-Gadis Kesehatan Kota Palembang Febri Zulian, meminta Menteri Kesehatan Republik Indonesia turun langsung ke Palembang untuk mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) serta kinerja pelayanan dan keamanan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH).

Permintaan ini muncul setelah insiden serius yang melibatkan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSMH pada 1 Desember 2024.

Menurut kronologi yang disampaikan oleh kuasa hukum korban, peristiwa bermula ketika seorang korban kecelakaan tunggal pada 30 November 2024 malam ditolak oleh RS Pelabuhan karena alasan ketiadaan dokter dan dirujuk ke RSMH.

Meski telah mendapat penanganan di IGD RSMH, korban menjadi sasaran serangan oleh sekelompok orang yang terlibat dalam perkelahian di sebuah diskotek pada dini hari berikutnya. Salah satu pelaku menyerang korban dengan senjata tajam, menyebabkan luka serius di paha kanan.

 

Bapak Bustam Rusdi, ayah korban, telah melaporkan insiden tersebut ke kepolisian dengan nomor laporan STTLP/B/3289/XII/2024/SPKT/POLTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL. Insiden ini menjadi perhatian publik dan memunculkan kritik terhadap manajemen keamanan dan pelayanan kesehatan di RSMH.

 

“Pelayanan dan keamanan di IGD RSMH terlihat kurang rapi dan terkesan lalai. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi serius terhadap SOP yang ada,” ungkap sang founder.

 

Ia juga menyoroti berbagai regulasi yang mengatur pelayanan rumah sakit, termasuk Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, yang menegaskan pentingnya keselamatan pasien, pengawasan keamanan 24 jam, serta profesionalitas tenaga medis.

 

Ia mendesak Menteri Kesehatan RI untuk memberikan sanksi tegas kepada pejabat utama RSMH, termasuk Direktur Utama, manajer, dan kepala keamanan. Selain itu, ia meminta Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan ikut bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan ini.

 

“Evaluasi menyeluruh sangat penting agar pelayanan medis di RSMH kembali bermutu dan aman bagi masyarakat,” tambahnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *