Pompanisasi dan Mekanisasi, Pacu Optimasi 65 Ribu Ha Lahan Pertanian di OKI

OKI158 Dilihat

OKI, Poskita.id – Pemerintah memaksimalkan penggunaan pompanisasi dan mekanisasi untuk mendukung program optimasi lahan (Opla) seluas 65 ribu hektare lahan pertanian di Ogan Komering Ilir (OKI).

Sebanyak 129 alat mesin pertanian (Alsintan), berupa 35 unit traktor roda empat, 84 traktor roda dua, dan 10 unit rotapator, diserahkan oleh Pj. Bupati Ogan Komering Ilir, Asmar Wijaya, kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di halaman Kantor Dinas Pertanian OKI pada Jumat (14/6/24).

Tidak hanya alsintan, Pj. Bupati Asmar juga menyalurkan alat pompanisasi lahan untuk mengantisipasi kekeringan berupa 13 unit mesin pompa 6 inci, 21 unit mesin pompa 4 inci, dan 166 unit mesin pompa 3 inci.

Pj. Bupati Asmar mengatakan bahwa penyaluran bantuan ini bertujuan untuk mempercepat pengolahan lahan serta menghemat biaya produksi. “Ini bantuan dari pemerintah pusat. Saya berharap dengan bantuan alsintan ini, pengolahan lahan pertanian dapat dipercepat, lebih efisien, dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten OKI,” ujarnya.

Asmar optimis bahwa program optimasi lahan melalui mekanisasi dan pompanisasi ini akan meningkatkan indeks pertanaman. “Biasanya petani hanya bisa menanam satu kali dalam satu tahun. Dengan adanya mekanisasi dan pompa air ini, akan ada percepatan sehingga petani bisa menanam dua kali dalam setahun bahkan tiga kali dengan komoditas berbeda,” tambahnya.

Dia berharap bantuan yang diberikan pemerintah dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh petani untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka.

Mudharuddin, dari kelompok tani Desa Bandar Jaya Kecamatan Air Sugihan OKI, merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan tersebut akan sangat membantu dalam memaksimalkan hasil pertanian dan mempercepat proses penanaman.

“Saya mewakili seluruh kelompok tani yang mendapatkan bantuan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dan Pemkab OKI yang telah menyalurkan bantuan. Kami akan semaksimal mungkin memanfaatkan alat pertanian ini untuk meningkatkan produksi padi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura OKI, Sahrul, mengatakan bahwa Opla rawa dan pasang surut di OKI fokus pada tata kelola air yang efisien dan perbaikan infrastruktur irigasi.

“Sehingga pada saat musim hujan, kondisi lahan tidak lagi terendam lama agar lahan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sementara di musim kemarau masih ada cadangan air,” ujarnya.

Opla yang dicanangkan Kementerian Pertanian merupakan salah satu langkah strategis untuk mengantisipasi kekurangan lahan untuk produksi padi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas lahan sawah melalui penyediaan sarana produksi berupa pupuk dan bantuan pengolahan tanah,” jelasnya. (SF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *