TACB Rekomendasikan 6 ODCB Palembang Jadi Cagar Budaya

PALEMBANG128 Dilihat

Palembang, Poskita.id – Setelah sukses menetapkan tiga situs sebagai Cagar Budaya di akhir 2023, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang kembali berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan warisan sejarah kota.

Dalam konferensi pers, pada Rabu (6/11/2024) di Dinas Kebudayaan Palembang, TACB mengusulkan 6 Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) menjadi Cagar Budaya untuk periode tahun 2024.

Ketua TACB, Wahyu Rizki Andhifani, bersama tim yang terdiri dari Evi Apriani (Sekretaris), Kemas A.R. Panji (Juru Bicara), Jumanah, Wanda Lesmana, Mochamad Iqbal, dan Nyimas Ulfa, menetapkan rekomendasi ini melalui dua kali persidangan.

Persidangan pertama pada 25 Oktober 2024 mengusulkan tiga situs: Jembatan Ampera, Masjid Agung Palembang (Masjid SMB Jayo Wikramo), dan Gedung Balai Pertemuan (Gedung Kesenian Palembang).

Kemudian, pada sidang kedua yang berlangsung hari ini, TACB merekomendasikan Masjid Lawang Kidul, Museum Pahlawan Nasional dr. A.K. Gani, dan Kompleks Pemakaman Kramojayo.

Juru Bicara TACB, Kemas A.R. Panji, menyatakan bahwa peningkatan status ini tidak hanya berarti perubahan administratif, tetapi juga merupakan langkah konkret untuk menjaga situs-situs bersejarah tersebut dari ancaman kerusakan dan kepunahan.

“Dengan pengakuan ini sebagai Cagar Budaya, nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya akan semakin dilindungi. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap warisan budaya, terutama bagi generasi muda Palembang,” ujarnya.

Rekomendasi ini, jelas Kemas, terdiri dari enam situs bersejarah, termasuk Jembatan Ampera, Masjid Agung Palembang, Gedung Kesenian Palembang, Masjid Lawang Kidul, Museum AK Gani, dan Kompleks Pemakaman Kramojayo. Diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan situs-situs tersebut sebagai daya tarik budaya dan pariwisata.

“Masjid Lawang Kidul yang terkenal dengan arsitekturnya yang bernilai sejarah tinggi, Museum dr. A.K. Gani yang merekam jejak pahlawan nasional asal Sumatra Selatan, dan Kompleks Pemakaman Kramojayo sebagai saksi bisu sejarah lokal, semuanya memiliki peran penting dalam membentuk identitas budaya Palembang,” jelas Kemas.

TACB juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung pelestarian ini. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *