Palembang, Poskita.id – Rasulullah SAW mempunyai sifat teladan yang bisa dicontoh oleh seluruh umat Islam di dunia.
Sikap teladah Rasulullah SAW dilakukan di semua aspek kehidupannya, termasuk menutupi aib orang lain yang berada di dekatnya.
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya agar tidak mencampuri urusan pribadi orang lain dan tidak menyebarkan informasi tersebut, yang bisa merugikan atau bikin malu seseorang.
Ada kisah saat Nabi Muhammad SAW menutupi aib seseorang, agar tidak merasa malu dan tidak dihina di tengah keramaian orang.
Dilansir dari Islampos.com, saat itu Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya di masjid.
Tiba-tiba tercium bau kentut yang tidak sedap. Para sahabat merasa tidak nyaman dengan bau tersebut dan meminta orang yang kentut untuk berdiri.
“Barang siapa yang kentut, berdirilah,” kata salah satu sahabat.
Namun tidak ada satu orang pun yang mengakuinya, diduga karena merasa malu akan disindir. Apalagi saat itu ada Nabi Muhammad SAW.
Hingga memasuki waktu Isya, semua orang masih hening, tidak ada satu orang pun yang mau mengakuinya.
“Jika ada orang yang berdiri lalu berwudhu, pastilah dia orangnya. Orang itulah yang kentut,” ucap salah satu sahabat.
Lagi-lagi semuanya hanya diam dan tidak ada satu orang pun yang berdiri untuk mengambil wudhu, hingga Bilal berdiri untuk mengumandangkan adzan.
Melihat situasi tersebut, Rasulullah SAW sangat mengerti kenapa orang yang kentut tidak mau mengakui, karena merasa malu di tengah orang-orang.
“Tunggu dulu, saya belum batal, tapi saya hendak berwudhu lagi,” kata Rasulullah SAW.
Akhirnya smeua sahabat mengikuti Nabi Muhammad SAW untuk berwudhu. Dengan begitu, hingga akhir tidak diketahui siapa orang yang kentut tersebut. Begitulah cara Rasulullah SAW menutup aib seseorang. ***