Aceh Miliki Posko Covid-19 Paling Banyak Kedua Setelah Jateng

ACEH, News3151 Dilihat

Aceh, Poskita.id – Perkembangan dan perjuangan dalam memerangi wabah Covid-19 di provinsi Aceh terus berlanjut, hampir seluruh Gampong atau desa di provinsi Aceh memiliki Pos komando (Posko) Covid-19, Sabtu (1/5).

Juru bicara Satuan tugas Covid 19 Aceh Saifullah Abdul Gani (SAG) menjelaskan bahwa peran penting pos komando gampong Covid-19 sangat berperan aktif dalam memutus rantai virus Corona saat ini di provinisi Aceh.

Tak tanggung-tanggung provinsi Aceh merupakan peringkat kedua setelah Jawa tengah yang memiliki posko covid 19 di seluruh gampong atau desa dalam provinsi Aceh.

“Posko Covid-19 sangat penting dan dinilai efektif dalam menekan kasus aktif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19),” kata Saifullah.

Kepada awak media dia juga menjelaskan Satgas Nasional melihat ada kolerasi Posko Gampong dengan jumlah kasus aktif, kian banyak Posko Gampong makin rendah kasus aktif Covid-19 suatu daerah.

Fenomena serupa terjadi di Aceh. Meski persentase kasus aktif sempat naik, namun turun lagi hingga di bawah seribu kasus pada 26 April 2021. Penurunan tersebut seiring dengan penambahan Posko dari 352 menjadi 3.211 Posko pada minggu keempat April 2021.

Kondisi yang sama tampak di Jawa Barat. Penurunan kasus aktif sejalan dengan peningkatan Posko Covid-19 Desa. Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Nasional, Prof Wiku Adisasmito, ada 3.117 Posko Desa di Jawa Barat, dan terbanyak ketiga di tanah air.

Kondisi sebaliknya di Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Jumlah Posko di tiga provinsi itu kurang dari 50 unit. Kasus aktif meningkat secara konsisten dalam empat minggu terakhir, katanya sesuai informasi yang dirilis Satgas Covid-19 Nasional, 29/4/2021.

“Penambahan Posko menjadi salah satu strategi untuk menekan kasus positif Covid-19. Tingginya kasus aktif akibat penambahan kasus positif harian bebih tinggi daripada jumlah pasien yang sembuh. Bila kondisi ini berlangsung terus maka sistem pelayanan kesehatan akan terganggu dan pelayanan menjadi tidak optimal,” kata SAG.

Kasus positif harian sempat melonjak di Aceh pada 23/42021, mencapai 91 kasus dalam 24 jam, namun turun menjadi 46 kasus hari berikutnya dan turun lagi menjadi 24 kasus. Kondisi di akhir bulan ini (30/4/2021), kasus aktif di Aceh sebanyak 9.598 orang karena yang sembuh bertambah 83 orang, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Selanjutnya ia mengatakan, pembentukan Posko Covid-19 Gampong sejatinya tidak sekadar formalitas melainkan harus berfungsi dan aktif. Posko Covid-19 Gampong harus aktif monitoring, menyosialisasikan, dan mengedukasi masyarakat terkait Covid-19, sehingga Posko berfungsi secara efektif menekan penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakat.

 

Perkembangan terakhir

SAG melaporkan data akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 30 April 2021. Kasus Covid-19 sudah mencapai 11.045 kasus/orang. Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 9.598 orang. Pasien masing dirawat 9.598 orang, dan jumlah meninggal dunia sebanyak 438 orang.

Data akumulatif tersebut termasuk 78 kasus konfirmasi baru Covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir, pasien sembuh bertambah 83 orang, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.

“Kasus baru meliputi warga Banda Aceh 30 orang, Aceh Besar 12 orang, Pidie sembilan orang, Lhokseumawe enam orang, Gayo Lues lima orang, dan Aceh Timur tiga orang. Kemudian Aceh Utara, Sabang, dan warga Aceh Barat, sama-sama dua orang. Selanjutnya Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Singkil, masing-masing satu orang. Empat lagi dari luar daerah,” kata dia.

Selanjutnya, pasien sembuh bertambah 83 orang, yakni warga Aceh Besar 33 orang, Banda Aceh 20 orang, dan warga Pidie 11 orang. Kemudian warga Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bireuen, masing-masing empat orang. Warga Aceh Selatan dua orang. Selanjutnya, warga Aceh Utara, Bener Meriah, dan Pidie Jaya, sama-sama satu orang. Dua lagi dari luar daerah.

“Satu orang yang dilaporkan meninggal dunia warga Bireuen,” tambah SAG.

Lebih lanjut, kasus probable secara akumulatif sebanyak 709 orang, meliputi 621 orang sudah selesai isolasi, 12 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable merupakan kasus-kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, urai SAG.

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 7.187 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 7.095 orang, sedang isolasi di rumah 52 orang, dan 40 orang sedang isolasi di rumah sakit, tutupnya.

” Tentunya kita semua berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif covid 19 di provinsi Aceh pasca ramadhan tahun ini, mari bersama kita tetap saling menjaga dan mengingatkan untuk selalu mengikuti SOP dan protokol kesehatan,” pungkas dia. (Yas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *