Disdik Sumsel Tanggapi Guru Honorer SMA Negeri 9 Palembang yang Tak Direkomendasi Ikut PPPK 

Palembang, Poskita.id — Usai mencuat pemberitaan salah satu guru honorer SMA Negeri 9 Palembang bernama Veni Zeliana S, Spd yang tidak rekomendasikan kepala sekolah untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel akhirnya buka suara menanggapi persoalan yang dialami Veni Zeliana hingga tak dapat kesempatan untuk mengikuti PPPK.

Pengawas jenjang SMA di Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Syamsul Rizal menjelaskan dari data yang dimiliki Disdik, Veni Zeliana mengajar di SMA Negeri 9 sebagai guru sejarah yang menggantikan guru sebelumnya yang pensiun pada 2 November 2022.

“Dia (Veni) masuk belum terbit SK nya. SK baru terbit di semester genap atau Januari 2023,” kata Syamsul Rizal kepada wartawan Senin (6/10/2025).

Kemudian kata Syamsul di semester genap, ada dua tenaga baru guru mata pelajaran Sejarah berstatus ASN dimutasi ke SMAN 9 Palembang.

Dari sini ada pembagian jam pelajaran (JP) khususnya mata pelajaran sejarah berdasarkan aturan yang diprioritaskan guru yang sudah bersertifikasi.

“Kita memetakan pemenuhan jam guru sertifikasi dulu yakni 24 JP, sedangkan ibu Veni hanya kebagian mata pelajaran Sejarahnya hanya 2 JP. Kenapa begitu, karena (JP) sudah dibagi sama guru yang sertifikasi, tahun ajaran 2023-2024 juga begitu,”jelasnya.

Disinggung kedatangan Veni ke Disdik, bahkan Disdik Sumsel menyatakan Veni telah memenuhi syarat untuk mengikuti tes PPPK. Syamsul mengaku tidak mengetahui soal itu, karena dirinya hanya berpedoman dengan data yang dimilikinya.

“Kalau saya berdasarkan data yang ada, sehingga kalau menurut Dinas memenuhi, kita klarifkasi dan cek lagi. Saya juga tidak berani menghalangi hak orang,”jelasnya.

Masih dikatakan Syamsul pada bulan Juli-Agustus 2025, Veni hendak mengisi database untuk mendaftar PPPK paruh waktu, meski sudah bisa masuk namun di aplikasi tidak muncul namanya.

“Dia memang mau ikut tes, tapi langsung ditolak aplikasi dan tidak bisa lanjut. Namun muncul 14 orang nama guru di SMAN 9 ini tapi tidak ada nama beliau ya karena belum memenuhi syarat,”ungkapnya.

Menurut Syamsul persoalan yang dialami Veni hanya persoalan antrean dan menunggu giliran saja. “Sebenarnya hal ini lebih ke pada bersabar dan menunggu antrean saja,” tutupnya.(pfz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *