Peluncuran Buku ” Kyai Hendra: Pesantren, Tarekat, dan Nahdlatul Ulama”

PALEMBANG299 Dilihat

Palembang, Poskita.id – Buku trilogi pengabdian KH Hendra Zainuddin Al-Qodiri yang berjudul “Kyai Hendra: Pesantren, Tarekat, dan Nahdlatul Ulama” resmi diluncurkan pada Rabu (1/5) di Pondok Pesantren Aulia Cendekia Palembang.

Penulis buku, Abdul Malik Syafei MH hadir langsung dalam kegiatan itu, serta para penggiat literasi di Kota Palembang.

“Alhamdulillah, buku trilogi pengabdian sang Kyai ini peluncurannya berjalan sukses, dan semoga dapat menginspirasi,” ujar Malik.

Buku ini, setebal 384 halaman dengan tiga bagian, dengan penerbit Arruz Media Yogyakarta. Bagian pertama mengulas tentang Kyai Hendra dan pesantren, mengisahkan perjalanan hidupnya. Mulai dari ketertarikan masuk pesantren, proses belajar, pengabdian, hingga pendirian pesantren.

Bagian kedua membahas tarekat, dengan fokus pada Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah (TQN) di Palembang. Dan peranannya sebagai ikhwan tarekat dan kemudian menjadi mursyid.

Bagian terakhir mengupas sejarah Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Palembang, dari awal berdiri, perubahan pengurus dari satu periode ke periode berikutnya, hingga kondisi NU Palembang saat ini.

“Dalam penerbitan, bagian tentang Kyai Hendra dan pesantren adalah yang terbaru. Sedangkan bagian tentang Tarekat dan sejarah NU Palembang sudah dicetak terlebih dahulu. Namun, kini kedua bagian tersebut menjadi satu dalam penerbit yang sama, yakni Artiz Media,” jelas Malik.

Malik juga menjelaskan bahwa secara singkat, buku ini menggambarkan sosok Kyai Hendra, di mana pesantren melambangkan pencarian dan pengamalan ilmu, tarekat melambangkan pengabdian kepada Allah, dan NU yang saat ini ia jabat sebagai Ketua PCNU Palembang merupakan interaksi sosial.

“Jadi, ketika kita melihat sosok kyai Hendra, tiga hal inilah yang muncul: Pesantren, Tarekat, dan NU. Atau lebih mudahnya, trilogi pengabdian sang kyai,” tambahnya.

Kyai Hendra menyampaikan penghargaan kepada penulis, almarhum M. Tuwah, dan Abdul Malik Syafei, yang dengan kesabaran dan ketelitian merangkai kata demi kata, menggambarkan perjalanan hidupnya sebagai santri, pengabdi, dan pendiri pesantren.

“Dari awal, niat kami menyusun buku ini adalah agar cerita hidup ini tidak hilang begitu saja dan dapat menjadi cerita bagi anak cucu, santri, dan alumni pesantren. Kami berharap kisah ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja yang akan atau sedang berjuang dalam merintis dan mengabdikan diri di dunia pendidikan,” ungkap Kyai Hendra.

Selain peluncuran buku, acara tersebut juga membagikan buku secara gratis kepada jamaah, kader NU, dan Ikhwan Tarekat yang menginginkannya, yang dapat langsung datang ke Pondok Pesantren Aulia Cendekia.

Turut hadir pada acara tersebut, Abah Syamsudin, Ustad Sulaiman, Ketua Majelis TQN Aulia Cendikia Palembang, Ustad Budi Dharma, Ketua MWC NU Kalidoni, Ketua MWC NU Bukit Kecil, PMII UIN Raden Fatah, dan sejumlah kader NU lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *