Bawaslu Sumsel: Perempuan Berperan Aktif Cegah Pelanggaran Pilkada 2024

Berita, News, Politik146 Dilihat

Palembang, Poskita.id – Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sumatra Selatan (Bawaslu Sumsel) mendorong perempuan untuk berpartisipasi saat pemilihan umum pada Pilkada 2024 di Sumsel.

Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan mengatakan hal ini dilakukan untuk meminimalisir pelanggaran Pilkada 2024.

“Perempuan dalam pesta demokrasi itu merupakan sesuatu yang sangat strategis, dan pada prinsipnya demokrasi itu berbasis kesetaraan gender atau keadilan gender, karena perempuan diperlukan untuk menciptakan pemilu yang demokratis, luber dan jurdil,” kata dia saat Sosialisasi pengawasan partisipatif “Peran Perempuan dalam Pengawasan Partisipatif Pemilihan Serentak tahun 2024, Jumat (22/11/2024) di Hotel Emilia Palembang.

Ia juga menekankan bahwa perempuan juga bisa berkontribusi mencegah terjadinya pelanggaraan pemilu sesuai dengan peran sosialnya masing-masing, salah satunya politik uang.

Acara tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Conie Pania Putri akademisi dari Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) dan Nurhasan, akademisi dari UIN Raden Fatah Palembang dan Unsri.

Dari pantauan, sosialisasi ini diikuti sekitar 84 peserta, diantaranya dari Bhayangkari Sumsel, Persit KCK Daerah II Sriwijaya, Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Sumsel, PKK Provinsi Sumsel, Fatayat NU Sumsel, Muslimat NU Sumsel, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri Sumsel, Korps HMI Wati (Kohati) Sumsel, Aysiyah Muhammadiyah Sumsel, IPPNU Sumsel, Ikatan Wanita pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Sumsel dan jurnalis perempuan di Sumsel.

Conie mengatakan sesungguhnya regulasi negara Indonesia telah menempatkan perempuan sebagai warga negara yang istimewah.

“Hanya saja, realitanya banyak oknum yang membuat perempuan seolah tidak memiliki kedudukan setara dengan kaum laki-laki,” kata dia.

Salah satunya, ia mengungkapkan dalam peran politik Pilkada, perempuan memiliki peran yang strategis dan mendukung Pilkada yang bersih dan demokratis.

“Kita sebagai perempuan bisa mewujudkan pemilu yang bermartabat,” ujar dia.

Dimana salah satunya adalah perempuan mesti menjadi garda terdepan dalam melawan politik uang atau money politic.

Seperti diketahui selama ini, politik uang kerap kali menjadikan perempuan sebagai sasaran utamanya, tambah dia.

Hal senada diungkapkan Nurhasan yang mengajak perempuan untuk berperan aktif dalam menjaga Pilkada serentak yang kondusif.

“Kaum perempuan biasanya lebih memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menyebarluaskan informasi, termasuk mengampanyekan anti politik uang,” kata dia. (FA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *