Jenewa, Poskita.id – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA), Assoc Prof Dr H Firman Freaddy Busroh SH MHum CTL CMN kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional.
Dalam forum bergengsi yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertajuk Global Dialogue on Digital Ethics and Human Rights, Firman tampil sebagai keynote speaker dan panelis, sekaligus menerima penghargaan bergengsi.
Acara ini berlangsung di Markas Besar PBB untuk Eropa, United Nations Office at Geneva (UNOG), Jenewa, Swiss, pada tanggal 27-28 Januari 2025.
Pada sesi pembukaan, Ketua STIHPADA menyampaikan pidato berjudul Data Security and Value Sharing in the Digital Era.
Dalam pidatonya, ia menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi di era digital yang semakin kompleks.
Ketua STIHPADA juga menegaskan bahwa manfaat dari perkembangan teknologi harus dibagikan secara adil, khususnya kepada negara-negara berkembang yang sering kali hanya menjadi pengguna teknologi tanpa mendapatkan manfaat ekonomi yang setara.
“Keamanan data bukan hanya isu teknologi, tetapi juga isu keadilan sosial. Kita harus memastikan bahwa setiap individu dan negara dapat menikmati manfaat teknologi tanpa melupakan perlindungan terhadap privasi dan hak-hak digital mereka,” ujar Adi, sapaan akrabnya di hadapan delegasi dari berbagai negara.
Selain itu, Ketua STIHPADA turut berperan sebagai panelis dalam diskusi bertema Ethics in Artificial Intelligence: Safeguarding Human Rights in the Digital Era.
Diskusi ini mengupas tantangan dan peluang yang ditawarkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai sektor, serta bagaimana memastikan pengembangannya tetap berlandaskan prinsip etika dan menghormati hak asasi manusia.