Jakarta, Poskita.id – PT Pertamina (persero) kehilangan kurang lebih 400.000 barel produksi dari insiden kebakaran tangki penyimpanan yang ada di area kilang minyak RU VI Pertamina Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Meskipun demikian, Pertamina menjamin kondisi tersebut tidak akan berpengaruh terhadap pelayanan BBM atau non BBM masyarakat karena akan dipasok dari kilang Pertamina lainnya.
Menurut Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (persero) Mulyono, untuk memenuhi kehilangan produksi sekitar 400.000 barel tersebut. Pertamina akan menyuplai dari kilang Cilacap dan TPPI. Kedua kilang tersebut bisa ditingkatkan produksinya untuk menutupi produksi kilang Balongan. Kilang Cilacap bisa ditingkatkan produksinya 300.000 barel, dan TPPI 500.000 barel.
“Bisa dibawa kapal disuplai lewat Tanjung Priok, dan dari TPPI dari Terminal Balongan. Kita bisa cover kebutuhan dari kilang-kilang yang lain untuk memasok produksi kilang Balongan,” kata dia.
Dengan begitu, Pertamina menjamin pasokan BBM non BBM aman. Sehingga masyarakat tidak perlu panic buying. Stok secara nasional pun Pertamina masih diposisi aman. Sebagai gambaran, pasokan gasoline saat ini sebanyak 10,5 juta barel yang cukup hingga 27 hari bahkan 28 hari ke depan.
“Sementara rata-rata konsumsi nasional kita berada di kisaran 62.500 kiloliter per hari (konsumsi gasoline),” ujar Mulyono.
Sementara untuk solar, saat ini berada di level 8,8 juta barel. Pasokan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan 20 hari ke depan. BBM jenis avtur berada di level 3,2 juta barel atau dalam posisi cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 74 hari ke depan.
“Jadi tak perlu panik karena stok kita luber, banyak. Apalagi pengaruh situasi yang belum normal sehingga konsumsi kita masih belum baik,” ucap dia.
Selain pasokan yang dijamin aman, Mulyono pun memastikan tidak ada kendala suplai BBM karena equipment utama dari kilang Balongan tersebut tidak terdampak. Kebakaran yang terjadi di area kilang minyak RU VI Pertamina Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat hanya di daerah tangki saja. Kilang dipastikan akan dioperasikan kembali setelah kebakaran berhasil dipadamkan.
“Empat (4) sampai 5 hari mudah-mudahan bisa normal kembali. Saat ini kita masih menunggu pemadaman,” kata dia. (FR)