BMKG Bantah Kebakaran Kilang Minyak Balongan Akibat Petir

Bandung, News372 Dilihat

Bandung, Poskita.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah kebakaran di kilang minyak RU VI Pertamina Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat diakibatkan oleh sambaran petir.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menuturkan dari hasil analisa BMKG. Alat monitoring lightining detector yang berada di BMKG Jakarta dan Bandung tidak mendeteksi adanya aktivitas petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Senin (29 Maret 2021) dini hari atau pada pukul 00.00 hingga 02.00 WIB.

“Pada saat kejadian 00.00-02.00 WIB, kerapatan petir berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan yang jauhnya kurang lebih 77 kilometer, di sekitar Subang dengan klasifikasi tingkat kerapatan petir sedang sampai tinggi,” tutur dia dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Selasa (30/3).

 

Jenis Petir yang Berbahaya

Petir merupakan kilatan listrik di udara yang disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik positif dengan negatir. Petir lanjut Rahmat menjelaskan, memiliki 3 tipe yakni; petir yang awan ke awan, petir di dalam awan, dan petir dari awan ke bumi. Satu diantaranya paling berbahaya yaitu, petir dari awan ke bumi.

“BMKG sendiri memonitoring aktivitas sambaran petir di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan alat pendeteksi petir di 56 lokasi. Monitoring dilakukan menggunakan lightining detector dengan resolusi alat monitoring BMKG efektif pada radius 300km,” ujar dia.

Alat monitoring ini pun terpasang di 11 stasiun BMKG, di Pulau Jawa pemantauan aktivitas petir dilakukan dari Banten hingga Jawa Timur (Bandung termasuk di dalamnya).

 

BMKG Bandung Tak Menemukan Petir di Balongan

Ditempat yang berbeda, berdasarkan monitoring lightining detector yang berlokasi di Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, pada 29 Maret 2021 sekitar 00.00 sampai 02.00 WIB pun tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di lokasi kilang minyak Balongan, Indramayu Jawa Barat.

Dari monitoring lightining detector justru menunjukkan aktivitas petir berada sekitar 36 km arah 30 derajat timur laut dari kilang minyak Balongan milik Pertamina. Pada durasi waktu 00.00-02.00 WIB pun tidak terjadi aktivitas sambaran petir persis di sekitar kilang minyak Pertamina, Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

 

Pertamina Akan Lakukan Investigasi

Sementara itu, sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati menyampaikan pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran kilang minyak RU VI Pertamina Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Meski banyak pihak menyebutkan ada petir sebelum kebakaran terjadi. Pertamina akan melakukan investigasi.

“Penyebab kebakaran belum pasti, kita akan investigasi. Fokus kami saat ini untuk menyelesaikan kondisi darurat dilapangan terlebih dahulu,” kata dia.

Nicke meminta semua pihak menunggu hasil investigasi Pertamina bersama aparat. Pertamina dalam hal ini masih mengumpulkan informasi baik internal maupun eksternal yaitu masyarakat untuk menjadi bahan investigasi menggali penyebab secara pasti insiden kebakaran yang terjadi di kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat. (FR)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *