Palembang, Poskita.id – Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) 3 sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Palembang, Adzanu Getar Nusantara, memberikan klarifikasi terkait keberadaannya di ruangan rekapitulasi dengan langsung melihat laptop operator, didampingi oleh salah satu anggota PPK Kecamatan Ilir Timur (IT) 2 Palembang, untuk memantau hasil input perolehan suara pada Rabu (21/2/2024).
Adzanu Getar Nusantara mengatakan bahwa rapat pleno rekapitulasi penghitungan adalah pleno terbuka, sehingga siapapun boleh memantau dan menyaksikan proses rekapitulasi. Namun orang yang memiliki hak suara adalah orang yang diberikan surat mandat atau tugas.
Sebagai koordinator Dapil 3, ia diberi tugas untuk mengkoordinir dan menempatkan saksi di 3 kecamatan yaitu IT I, IT II, IT III, dan memungut kembali C Hasil yang sudah dihitung untuk diserahkan kembali ke DPC.
“Jadi, kronologinya berawal dari laporan saksi kita yang bertugas di kecamatan IT II yang menyampaikan kepada saya bahwa ada ketidaksesuaian pencatatan perolehan suara pada saat penginputan (data yang ada di laptop). Saksi menyampaikan bahwa banyak suara dari partai-partai lain, termasuk suara Partai Gerindra, ada yang bertambah dan berkurang seperti yang tampil di layar proyektor,” terang Adzanu.
Oleh karena itu, saksi yang menemukan permasalahan tersebut meminta kepada, Adzanu untuk menggantikan posisinya sebagai saksi,,agar bisa lebih detail meminta penjelasan perihal permasalahan tersebut.
Selanjutnya, setelah ia tiba di kantor kecamatan, Adzanu disuruh masuk oleh anggota PPK dan turut juga disaksikan oleh beberapa orang panwascam yang mengiringinya masuk ke dalam ruangan.
Kemudian, saat berada di dalam ruangan, ia meminta penjelasan kepada beberapa orang anggota PPK untuk mendapatkan keterangan dari mereka terkait laporan penginputan yang pihaknya nilai mengalami indikasi penggelembungan.
Namun, karena penjelasan secara lisan saja tidak cukup detail, anggota PPK meminta Adzanu, untuk melihat secara langsung penginputan melalui layar laptop yang terkoneksi dengan proyektor.
Dengan demikian, hal tersebut juga bisa disaksikan oleh seluruh saksi, panwas, dan semua yang hadir di dalam ruangan.
Setelah dijelaskan oleh anggota PPK bahwa memang benar ada kesalahan data dan nanti pada saat penghitungan akan dikoreksi, karena memang hal tersebut adalah kesalahan teknis dari sistem.
“Dengan adanya penjelasan tersebut, saya kembali menjelaskan kepada saksi yang hendak saya gantikan posisinya sebagai saksi. Bahwa hal tersebut sudah jelas dan akan dikoreksi pada saat input nanti. Maka, saya pun meminta saksi tersebut untuk melanjutkan tugasnya sebagai saksi,” ujar Adzanu Getar Nusantara.
Mengenai berita yang berkembang, Adzanu berharap agar kiranya meminta klarifikasi terlebih dahulu. Ada yang menyampaikan informasi bahwa ia marah-marah dan menggeruduk, itu tidak benar.
“Saya datang membawa surat mandat untuk menggantikan saksi yang kebingungan dengan penjelasan operator PPK. Klarifikasi mengenai saya melihat laptop itu atas saran dan izin PPK. Pada saat itu, di dalam ruangan ada panwas tujuannya agar semua penjelasannya lebih detail, dan itu terpampang jelas di layar proyektor apa yang dijelaskan oleh operator PPK kepada saya,” ungkapnya.
Sehingga, semua yang hadir juga bisa memantau terkait penjelasan operator PPK. Hal-hal lain mengenai teknis bisa ditanyakan langsung kepada PPK dan panwas.
“Yang jelas, saya memegang surat mandat untuk menggantikan saksi yang minta digantikan karena bingung dengan penjelasan operator. Dan kehadiran saya pada saat itu disaksikan oleh banyak pihak yang hadir sehingga hal-hal yang disangkakan itu sangat keliru,” ujarnya.
“Saya hanya menanyakan kenapa penginputan di layar laptop/proyektor angkanya sangat jauh berbeda baik dari partai lain maupun dari Partai Gerindra,” tutupnya. (Mad)