SMAN 4 OKU Bekali 40 Siswa Sebagai Agen Perubahan dalam Program Roots Anti Perundungan

Baturaja, Postkita.id – Panitia Roots Anti-Perundungan SMAN 4 OKU telah membekali 40 peserta didik sebagai agen perubahan dalam program pencegahan perundungan. Mereka akan dilatih dalam tiga pertemuan yang diawali dengan kegiatan “Pembekalan Program Roots Indonesia Pencegahan Perundungan di Sekolah melalui Agen Perubahan dan Pemilihan Duta SMAN 4 OKU”. Pembukaan kegiatan ini diadakan secara tatap muka di Aula SMAN 4 OKU pada Selasa (8/10), dipimpin langsung oleh Kepala SMAN 4 OKU, Hj. Jumiati, S.Pd., M.M.

Dalam sambutannya, Jumiati menjelaskan bahwa program Roots ini bertujuan untuk mencegah dan menangani kekerasan antar teman sebaya, menciptakan iklim sekolah yang aman dan nyaman melalui aktivasi peran siswa sebagai agen perubahan. Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan UNICEF Indonesia.

“Program ini dilakukan secara daring untuk menyebarkan pesan tentang bahaya perundungan dan konflik di sekolah. Guru fasilitator akan memberikan panduan dan pendampingan kepada siswa dalam menyusun materi kampanye anti perundungan,” ungkap Jumiati.

Program ini mencakup tiga hari pembekalan, satu minggu kampanye anti perundungan di media sosial, pemilihan duta anti perundungan dan kekerasan, serta deklarasi anti perundungan pada hari Roots Day. Jumiati menambahkan, “Kegiatan ini melibatkan 15 sesi pertemuan yang bertujuan membentuk soft skill siswa agar menjadi remaja dengan perilaku positif,” jelasnya.

Narasumber dalam kegiatan ini meliputi P3A, Polres OKU, Puskesmas Sekarjaya, dan guru-guru SMAN 4 OKU. Salah satu narasumber, Kepala Dinas PPPA OKU, Ir. H. Arman, M.Si., bersama Kasi Pencegahan Kekerasan dan Perlindungan Anak, H. Eka Erwandi, S.K.M., membahas tentang perlindungan anak di sekolah. Arman menjelaskan bahwa perundungan bisa berbentuk fisik, psikis, maupun verbal, dan pencegahannya dapat dilakukan melalui himbauan serta aturan di sekolah.

“Jika terjadi kasus perundungan, kami dari PPPA siap mendampingi korban. Kami berharap bullying maupun kekerasan lainnya tidak dilakukan, karena ada sanksinya,” pungkas Arman.(mg8)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *