Menyimpan Historis Kebudayaan, Rumah Tuha Suttan Putting Marga Jadi Desnitasi Kunjungan Finalis Mouli Meranai

OKU Timur137 Dilihat

OKU Timur, PosKita.id – Rumah Tuha Suttan Puting Marga berlokasi di Desa Pulau Negara Kecamatan Buay Pemuka Peliung, jadi salah satu destinasi wisata budaya yang menjadi lokasi kunjungan para Finalis Mouli Meranai OKU Timur.

Disambut langsung pemilik rumah, H. Leo Budi Rachmadi pemuda-pemudi asal OKU Timur ini tampak antusias berswafoto serta menggali setiap Filosopi yang ada di rumah Adat ini.

H. Leo Budi Rachmadi dalam sambutannya, mengucapkan Terimakasih serta memberikan penghargaan setinggi tingginya, kepada generasi muda yang memiliki inisiatif untuk mengenal adat budaya Komering, khususnya ciri khas rumah Budaya Komering.

“Gerakan pelestarian Budaya ini tidak menguntungkan jika diukur dari nominal yang diperoleh, karena menghargai dan melanjutkan warisan leluhur Komering yang memiliki nilai Filosopi, Historis dan norma-norma yang baik dan Positif, memiliki penghargaan tersendiri,” kata Leo Kamis (07/11).

Sebagai masyarakat lokal komering kata Ketua Jaringan Masyarakat Komering (Jamak) ini, dirinya memberikan apresiasi, semoga kedepan bertambah banyak lagi anak muda aktif ikut melestarikan budaya yang ada.

“Dalam serba era digitalisai ini, kita apresiasi masih banyak anak-anak muda peduli terhadap kebudayaan Komering. Rumah ini tidak hanya dijadikan tempat penelitian bagi mahasiswa baik untuk skripsi, tesis dan desrtatasi, namun disini direncanakan dijadikan Agro Wisata. Karena banyak benda yang dikumpulkan memiliki nilai historis sejarah budaya,” ujarnya.

Sebagai Informasi, Rumah Budaya yang bakal dijadikan Kawasan agribisnis terpadu tapus agro ini berbentuk Rumah Limas Model Uluan, yaitu Rumah tua atau Rumah Adat Komering yang bercirikan 4 sudut kayu puting sebagai pengunci, serta kayu atas maupun kayu besar di atas tiang tidak ada sambungan sepanjang 8 Meter dan 12 Meter.

Rumah adat berbentuk uluan ini sudah bisa di pastikan usianya diatas 100 Tahun, dan tidak kurang dari 300 Tahun.

Sebab bahan kayu besar Rumah budaya ini berasal dari Desa Tua Negeri Agung yang sudah dihuni oleh 7 Generasi, dimana waktu itu salah satu Rumah Cikal Bakal berdirinya desa Negeri Agung yang hanya ada 7 Rumah.

Sebagian peralatan kayu yang masih kokoh dipindahkan oleh H.Leo Budi Rachmadi, SE Adok/Gelaran Batin Temenggung, sebagai pemilik rumah dan Sebagai Ketua Umum Jaringan Masyarakat Komering (JAMAK) Indonesia.

Selain itu beberapa kayu Pembatas Kamar, Ukiran dan Dinding berasal dari Pindahan Rumah dari Desa Betung Kecamatan Semendaway Barat dan Campang Tiga Kecamatan Cempaka.

Selain Rumah antik, Rumah Budaya ini Memiliki Barang-barang Tua dan Antik, seperti Peralatan Arak-arakan ala Komering (Kulintang, Jempana, Kandang Ralang, Awan Lapah, Titian Agung, Pedang, Tombak dan Lainnya), Tepak, Peti Adat Komering Uluan dan Iliran, Peralatan Buka Lahan pertanian Tempo Dulu (fah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *