OKI, Poskita.id – 54 pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten OKI resmi dilantik untuk periode 2024-2029. Kepengurusan ini berasal dari 18 kecamatan di Kabupaten OKI, dengan masing-masing kecamatan diwakili oleh 3 pengurus. Pelantikan ini berlangsung pada hari Rabu, (22/5/2024).
Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya, meminta agar pengurus MUI siap melayani umat tanpa memandang latar belakang organisasi umat.
“Pemerintah OKI tidak dapat bekerja sendiri dalam menjalankan program-programnya, khususnya di bidang keagamaan. Oleh karena itu, saya mengajak MUI OKI untuk bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan OKI Mandiri dan Sejahtera berlandaskan iman dan takwa,” jelas Pj Bupati.
Dirinya berpesan kepada para pengurus baru MUI OKI untuk bekerja sama dengan semua pihak guna menciptakan rasa nyaman, aman, tertib, dan kondusif di masyarakat.
“MUI OKI harus menjadi organisasi yang netral dan profesional dalam menjalankan tugasnya,” harap Asmar.
Ketua MUI OKI, K.H. Muazni Masykur, S.SAG., M.Pd.i., dalam laporannya menyampaikan bahwa sebelumnya ada 4 kecamatan yang telah melantik pengurusnya secara mandiri, yaitu Kecamatan Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Lempuing Jaya, dan Lempuing. Pada kesempatan ini, mereka dilantik secara resmi bersama.
Ia yakin bahwa para pengurus baru yang dilantik merupakan pilihan terbaik dan siap mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten OKI atas dukungannya terhadap MUI, baik dalam penyelenggaraan pelantikan ini maupun terhadap program-program kerja MUI ke depannya. Kami mengajak para pengurus baru untuk bersinergi dengan semua pihak dalam mewujudkan masyarakat OKI yang lebih baik,” ujar Muazni.
Sementara itu, Sekretaris Umum MUI Provinsi Sumatera Selatan, K.H. Ayik Farip Alaydrus, yang mewakili Ketua MUI Provinsi, menyampaikan bahwa peran dan tanggung jawab MUI sejalan dengan peran dan tanggung jawab pemerintah. MUI memiliki dua tanggung jawab utama, yaitu tanggung jawab keumatan dan kebangsaan.
“MUI akan selalu berada di garis depan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saya berharap juga mendorong MUI OKI untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dalam mewujudkan masyarakat OKI yang religius dan bermoral,” pungkasnya. (SF)