Ogah Dapat Kerja Tambahan, Wanita di Tiongkok Racuni Rekannya yang Ingin Cuti Hamil

Internasional185 Dilihat

Palembang, PosKita.id – Berita ini bener-bener bikin geleng kepala, karena apa yang diperbuat oleh seorang wanita di Tiongkok.

Di media sosial beredar video berdurasi 11 detik, yang merekam seorang wanita yang bekerja sebagai pegawai Biro Investigasi Hidrologi dan Sumber Daya Air di Provinsi Hubei Tiongkok.

Wanita tersebut terekam sedang berjalan ke meja rekan wanitanya yang sedang hamil. Dia terekam sedang menuangkan bubuk ke dalam cangkir temannya, sebelum berjalan pergi.

Video tersebut akhirnya ramai dibahas pegawai yang hamil dengan teman-temannya di WeChat. Wanita hamil tersebut merasa air yang diminumnya terasa aneh.

Dia awalnya menduga itu terkait persediaan air di kantor. Namun rasanya ternyata tetap sama, setelah beralih mengkonsumsi air kemasan yang direbus.

Salah satu temannya nyeletuk, jika mungkin ada seseorang yang berniat meracuni wanita hamil tersebut. Namun candaan temannya malah jadi pikiran wanita hamil tersebut.

Dia lalu menggunakan iPad-nya untuk merekam mejanya dan siapa saja yang mendekati mejanya. Akhirnya dia menangkap basah rekannya yang sedang beraksi.

Dikutip dari AsiaOne, Senin (1/4/2024) lalu, bubuk yang ditaburkan ke minuman tersebut diduga bisa menyebabkan keracunan. Wanita hamil tersebut akhirnya melaporkan pelaku ke polisi.

Dalam keterangan South China Morning Post, pelaku diduga punya agar temannya tidak mengambil cuti hamil, karena itu akan membuat dirinya menanggung beban kerja tambahan, karena ketidakhadiran salah satu rekan kerjanya.

Kantor tempat kedua pegawai tersebut mengatakan ke Cover News, jika mereka menangani insiden itu dengan sangat serius. Bahkan pihak kantornya masih menunggu hasil penyelidikan polisi, sebelum mengambil tindakan.

Para warganet di Tiongkok sangat terkejut dengan kasus tersebut, apalagi terjadi di lembaga yang terafiliasi pemerintah. Institusi tersebut terkenal sangat selektif saat merekrut pegawai, yang harus melewati ujuan dan wawancara yang ketat.

Bagaimana orang seperti itu bisa lulus ujian untuk bekerja di lembaga yang terkait dengan pemerintah? Tampaknya ujian hanya bisa menyingkirkan kandidat yang miskin secara akademis, bukan kandidat yang korup secara moral,” kata salah satu akun medsos Weibo. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *